Kamis, 15 Desember 2011

Filsafat Jawa pada dasarnya bersifat universal. Jadi filsafat Jawa bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat Jawa saja, tetapi juga bagi siapapun yang ingin mempelajarinya.
Beberapa filsafat jawa yang biasa
- Memayu hayuning bawana (melindungi bagi kehidupan dunia)
- Sukeng tyas yen den hita (suka/bersedia menerima nasihat, kritik, tegoran)
- Jer basuki mawa beya (keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan)
- Ajining dhiri dumunung ing kedhaling lathi (nilai diri seseorang terletak pada gerak lidahnya)
- Ajining sarira dumunung ing busana (nilai badaniah seseorang terletak pada pakaiannya)
- Amemangun karyenak tyasing sesama (membuat enaknya perasaan orang lain)
- Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pasthi (Gejolak jiwa tidak bisa merubah kepatian)
- Budi dayane manungsa ora bisa ngungkuli garise Kang Kuwasa (Budi daya manusia tidak bisa mengatasi takdir Yang Maha Kuasa)
- Sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti (kemarahan dan kebencian akan terhapus/hilang oleh sikap lemah lembut)
- Tan ngendhak gunaning janma (tidak merendahkan kepandaian manusia)

Rabu, 26 Oktober 2011

Sejarah Purbalingga

Sebuah nama yang pasti tidak akan tertinggal ketika membicarakan sejarah Purbalingga adalah Kyai Arsantaka, seorang tokoh yang menurut sejarah menurunkan tokoh-tokoh Bupati Purbalingga.Kyai Arsantaka yang pada masa mudanya bernama Kyai Arsakusuma adalah putra dari Bupati Onje II. Sesudah dewasa diceritakan bahwa kyai Arsakusuma meninggalkan Kadipaten Onje untuk berkelana ke arah timur dan sesampainya di desa Masaran (Sekarang di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara) diambil anak angkat oleh Kyai Wanakusuma yang masih anak keturunan Kyai Ageng Giring dari Mataram.
Pada tahun 1740 – 1760, Kyai Arsantaka menjadi demang di Kademangan Pagendolan (sekarang termasuk wilayah desa Masaran), suatu wilayah yang masih berada dibawah pemerintahan Karanglewas (sekarang termasuk kecamatan Kutasari, Purbalingga) yang dipimpin oleh Tumenggung Dipayuda I. Banyak riwayat yang menceritakan tenang heroisme dari Kyai Arsantaka antara lain ketika terjadi perang Jenar, yang merupakan bagian dari perang Mangkubumen, yakni sebuah peperangan antara Pangeran Mangkubumi dengan kakaknya Paku Buwono II dikarenakan Pangeran mangkubumi tidak puas terhadap sikap kakanya yang lemah terhadap kompeni Belanda.
Dalam perang jenar ini, Kyai Arsantaka berada didalam pasukan kadipaten Banyumas yang membela Paku Buwono. Dikarenakan jasa dari Kyai Arsantaka kepada Kadipaten Banyumas pada perang Jenar, maka Adipati banyumas R. Tumenggung Yudanegara mengangkat putra Kyai Arsantaka yang bernama Kyai Arsayuda menjadi menantu. Seiring dengan berjalannya waktu, maka putra Kyai Arsantaka yakni Kyai Arsayuda menjadi Tumenggung Karangwelas dan bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III.
Masa masa pemerintahan Kyai Arsayuda dan atas saran dari ayahnya yakni Kyai Arsantaka yang bertindak sebagai penasihat, maka pusat pemerintahan dipiindah dari Karanglewas ke desa Purbalingga yang diikuti dengan pembangunan pendapa Kabupaten dan alun-alun. Nama Purbalingga ini bisa kita dapati didalam kisah-kisah babad. Adapun Kitab babad yang berkaitan dan menyebut Purbalingga diantaranya adalah Babad Onje, Babad Purbalingga, Babad Banyumas dan Babad Jambukarang. Selain dengan empat buah kitap babat tsb, maka dalam merekonstruksi sejarah Purbalingga, juga melihat arsip-arsip peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang tersimpan dalam koleksi Aarsip Nasional Republik Indonesia.Berdasarkan sumber-sumber diatas, maka melalui Peraturan daerah (perda) No. 15 Tahun 1996 tanggal 19 Nopember 1996, ditetapkan bahwa hari jadi Kabupaten Purbalingga adalah 18 Desember 1830 atau 3 Rajab 1246 Hijriah atau 3 Rajab 1758 Je.

Peninggalan Sejarah

Selain kekayaan budaya dan beberapa macam upacara tradisional, di Purbalingga terdapat berbagai peninggalan sejarah purbakala. Benda- benda purbakala tersebut tersebar di wilayah Purbalingga, antara lain :
  • Batu Lingga
    Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga, merupakan penginggalan nenek moyang.
  • Gua Genteng
    Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga. Gua ini letaknya di lereng bukit terbentuk dari lelehan lava yang membeku, gua ini kadang-kadang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bersemedi.
  • Giri Cendana
    Berada di desa Kojongan kecamatan Bojongsari + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan makam Bupati Purbalingga yang bergelar Adipati Dipokusumo, Adipati Dipokusumo ini memegang tapuk pimpinan pemerintahan Kabupaten Purbalingga, yaitu Dipokusumo II,III, IV, V dan VI, sedangkan adipati yang pertama adalah Raden Tumenggung Dipayuda III, yang mulai memerintah pada saat ditetapkannya KabupatenPurbalingga pada tanggal 18 Desember 18830.
  • Gombangan
    Berada di Dukuh Brubahan Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari + 5 km ke utara dari arah kota purbalingga. Merupakan tempat mandi yang berupa sumber mata air dan ramai dikunjungi pada malam hari, terutama pada malam jum?at kliwon. Menurut kepercayaan masyarakat, mata air tersebut dapat memberikan tuah bagi yang mandi ditempat ini dan konon awet muda, dapat mendapatkan jodoh dan naik derajat.
  • Sendang / Petirtaan
    Berada di desa Semingkir, Kecamatan Kutasari + 7 km dari kota Purbalingga. Sendang ini konon dapat memberikan tuah bagi yang mempercayainya. Di kunjungi pada malam malam tertentu.6. MAKAM KYAI WILAH Berada di desa Karangsari kecamatan Kalimanah + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan tokoh beragama islam yang cukup berpengaruh. Tempat ini sering dikunjungi orang-orang yang ingin mendoakan dan mengharap berkah dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
  • Batu Lingga, Yoni dan Palus
    Berada di Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon + 14 km dari kota Purbalingga. Merupakan peninggalan pada masa hindu.
  • Makam Narasoma
    Berada di kelurahan Purbalingga Lor kecamatan Purbalingga
    ARDI LAWET
    Berada di Desa Panusupan Kecamatan Rembang + 30 km dari kota Purbalingga. Merupakan obyek wisata ziarah, karena sebagian besar pengunjungnya adalah para peziarah yang menginginkan berkah dari syekh Jambu Karang, seorang tokoh penyebar agama Islam di daerah Kab. Purbalingga. Di tempat ini terdapat kuku dan rambut Syekh Jambu Karang yang dikeramatkan. Hari-hari ramai adalah Rabu Pon, karena menjelang malam Jum?at kliwon atau Kamis Wage diadakan upacara buku klambu dan yang paling ramai dikunjungi adalah Rabu Pon Bulan Suro. Untuk mencapai lokasi ke Ardi Lawet dapat ditempuh melalui dua jalur yaitu : Purbalingga – Bobotsari – Karanganyar – Karangmoncol – Rajawana – Panusupan – Ardi Lawet, atau Purbalingga – Kaligondang – Pengadegan – Rembang – Rajawana – Panusupan – Ardilawet

Sumber: http://kotaperwira.com/profil/sejarah-purbalingga#ixzz1bqOVj8JY

Selasa, 04 Oktober 2011

WATAK BERDASARKAN HARI DAN BULAN KELAHIRAN


Bulan Januari
Wataknya:
-Tenang dan berwibawa
- Suka berterus terang dan tidak suka basa-basi
- Pandai menyimpan rahasia dan bisa dipercaya
- Disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria
- Mandiri dan tidak suka meminta bantuan pada orang lain
- Pandai mengatur keuangan
- Agak pendiam dan lebih senang memperhatikan dirinya sendiri
- Teliti dan tidak sembarangan melakukan pekerjaan.

Bulan Februari
Wataknya:
- Mempunyai hati yang tulus
- Perasaannya peka dan mudah tersinggung
- Senang dipuji dan selalu menuruti apa yang diinginkannya
- Suka humor dan hormat pada siapa saja
- Keras hati dan mempunyai pendirian tetap
- Agak pemalas dan suka mengingkari janji

Bulan Maret
Wataknya:
- Baik hati dan suka menolong sesama.
- Suka kehidupan yang serba wah.
- Seleranya tinggi.
- Tidak tegaan dan selalu memberi pada orang yang kesusahan.
- Agak pemalu, namun jujur dan tidak pernah bohong.
- Mudah terpengaruh dan tidak kuat menghadapi godaan.
- Suka melalaikan kesehatan dirinya sendiri.

Bulan April
Wataknya:
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Pembosan
- Senang dipuji
- Agak boros walau pandai mencari uang
- Mempunyai otak yang cerdas namun tidak suka diperintah
- Tak pernah memilih dalam berteman

Bulan Mei
Wataknya:
- Pandai menguasai perasaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Punya selera tinggi dan senang kehidupan yang serbah wah.
- Senang menunda pekerjaan.
- Agak boros walau rejekinya bagus.
- Tidak suka basa-basi dan tidak senang dipuji.

Bulan Juni
Wataknya:
- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh
- Agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-iming hasil besar
- Selalu ceria walau hatinya sedang kesal.

Bulan Juli
Wataknya:
- Senang berkhayal
- Kalau sudah marah, kata-katanya tajam
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Senang dipuji
- Suka menolong pada sesama
- Pandai bicara dan berotak cerdas
- Agak pemalas

Bulan Agustus
Wataknya:
- Mempunyai perasaan yang peka/halus
- Cepat tersinggung
- Suka menghayal dan berpikiran yang muluk-muluk
- Tidak mudah terpengaruh
- Agak pemalas
- Kalau bekerja lebih menuruti kehendak hatinya sendiri.

Bulan September
Wataknya:
- Mudah tersinggung dan cepat naik darah
- Baik hati dan jujur
- Bisa menyimpan rahasia
- Suka berfoya-foya
- Pandai menyimpan uang namun tidak pelit
- Suka menolong sesama dan pandai mendidik anak

Bulan Oktober
Wataknya:
- Berjiwa besar dan mau mengalah
- Pandai bicara
- Cerdas dan baik hati
- Memiliki tekad yang kuat
- Tidak sabaran dan agak boros
- Pikirannya tidak tetap dan selalu berubah-ubah

Bulan November
Wataknya:
- Tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan
- Pandai mengerjakan setiap pekerjaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Agak pemalas dan suka menunda pekerjaan
- Banyak berpikir
- Agak pendendam dan tidak mudah memberi maaf pada orang yang bersalah
- Keras hati

Bulan Desember
Wataknya:
- Mudah menaruh rasa percaya pada orang lain
- Kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa
- Tidak sabaran
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Mudah terpengaruh
- Jujur dan baik hati
- Pemborosan dan suka memaksakan kehendak

WATAK BERDASARKAN HARI DAN BULAN KELAHIRAN

1. Hari Senin
Tidak pelit, ikhlas hati dalam memberi, tidak bisa menyimpan uang, senang membela kebenaran, mudah tersinggung dan tidak pandai bicara.

2. Hari Selasa
Mudah terpengaruh, tidak mempunyai pendirian tetap, gampang naik darah, tidak sabaran dan selalu mau menang sendiri.

3. Hari Rabu
Pendiam namun kalau sudah bicara tidak terduga, tidak suka mencampuri urusan orang lain, baik hati, suka menolong dan banyak rejeki.

4. Hari Kamis
Pendiriannya tidak tetap, suka dipuji, mudah emosi, mudah terbujuk oleh rayuan halus dan tidak sabaran.

5. Hari Jumat
Disukai orang banyak, kuat mental, suka menolong, suka memberi nasehat yang baik dan suka mempelajari ilmu pengetahuan

6. Hari Sabtu
Giat bekerja, rajin pandai mencarari rejeki, ditakuti orang banyak, pandai menempatkan diri dan bisa menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.

7. Hari Minggu
Pandai bergaul, disukai orang banyak, berjiwa besar, suka merendahkan diri, pandai berbicara dan dapat mengatasi masalah yang dihadapiya dengan baik.



Bulan Januari
Wataknya:
-Tenang dan berwibawa
- Suka berterus terang dan tidak suka basa-basi
- Pandai menyimpan rahasia dan bisa dipercaya
- Disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria
- Mandiri dan tidak suka meminta bantuan pada orang lain
- Pandai mengatur keuangan
- Agak pendiam dan lebih senang memperhatikan dirinya sendiri
- Teliti dan tidak sembarangan melakukan pekerjaan.

Bulan Februari
Wataknya:
- Mempunyai hati yang tulus
- Perasaannya peka dan mudah tersinggung
- Senang dipuji dan selalu menuruti apa yang diinginkannya
- Suka humor dan hormat pada siapa saja
- Keras hati dan mempunyai pendirian tetap
- Agak pemalas dan suka mengingkari janji

Bulan Maret
Wataknya:
- Baik hati dan suka menolong sesama.
- Suka kehidupan yang serba wah.
- Seleranya tinggi.
- Tidak tegaan dan selalu memberi pada orang yang kesusahan.
- Agak pemalu, namun jujur dan tidak pernah bohong.
- Mudah terpengaruh dan tidak kuat menghadapi godaan.
- Suka melalaikan kesehatan dirinya sendiri.

Bulan April
Wataknya:
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Pembosan
- Senang dipuji
- Agak boros walau pandai mencari uang
- Mempunyai otak yang cerdas namun tidak suka diperintah
- Tak pernah memilih dalam berteman

Bulan Mei
Wataknya:
- Pandai menguasai perasaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Punya selera tinggi dan senang kehidupan yang serbah wah.
- Senang menunda pekerjaan.
- Agak boros walau rejekinya bagus.
- Tidak suka basa-basi dan tidak senang dipuji.

Bulan Juni
Wataknya:
- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh
- Agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-iming hasil besar
- Selalu ceria walau hatinya sedang kesal.

Bulan Juli
Wataknya:
- Senang berkhayal
- Kalau sudah marah, kata-katanya tajam
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Senang dipuji
- Suka menolong pada sesama
- Pandai bicara dan berotak cerdas
- Agak pemalas

Bulan Agustus
Wataknya:
- Mempunyai perasaan yang peka/halus
- Cepat tersinggung
- Suka menghayal dan berpikiran yang muluk-muluk
- Tidak mudah terpengaruh
- Agak pemalas
- Kalau bekerja lebih menuruti kehendak hatinya sendiri.

Bulan September
Wataknya:
- Mudah tersinggung dan cepat naik darah
- Baik hati dan jujur
- Bisa menyimpan rahasia
- Suka berfoya-foya
- Pandai menyimpan uang namun tidak pelit
- Suka menolong sesama dan pandai mendidik anak

Bulan Oktober
Wataknya:
- Berjiwa besar dan mau mengalah
- Pandai bicara
- Cerdas dan baik hati
- Memiliki tekad yang kuat
- Tidak sabaran dan agak boros
- Pikirannya tidak tetap dan selalu berubah-ubah

Bulan November
Wataknya:
- Tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan
- Pandai mengerjakan setiap pekerjaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Agak pemalas dan suka menunda pekerjaan
- Banyak berpikir
- Agak pendendam dan tidak mudah memberi maaf pada orang yang bersalah
- Keras hati

Bulan Desember
Wataknya:
- Mudah menaruh rasa percaya pada orang lain
- Kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa
- Tidak sabaran
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Mudah terpengaruh
- Jujur dan baik hati
- Pemborosan dan suka memaksakan kehendak



Bulan Januari
Wataknya:
-Tenang dan berwibawa
- Suka berterus terang dan tidak suka basa-basi
- Pandai menyimpan rahasia dan bisa dipercaya
- Disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria
- Mandiri dan tidak suka meminta bantuan pada orang lain
- Pandai mengatur keuangan
- Agak pendiam dan lebih senang memperhatikan dirinya sendiri
- Teliti dan tidak sembarangan melakukan pekerjaan.

Bulan Februari
Wataknya:
- Mempunyai hati yang tulus
- Perasaannya peka dan mudah tersinggung
- Senang dipuji dan selalu menuruti apa yang diinginkannya
- Suka humor dan hormat pada siapa saja
- Keras hati dan mempunyai pendirian tetap
- Agak pemalas dan suka mengingkari janji

Bulan Maret
Wataknya:
- Baik hati dan suka menolong sesama.
- Suka kehidupan yang serba wah.
- Seleranya tinggi.
- Tidak tegaan dan selalu memberi pada orang yang kesusahan.
- Agak pemalu, namun jujur dan tidak pernah bohong.
- Mudah terpengaruh dan tidak kuat menghadapi godaan.
- Suka melalaikan kesehatan dirinya sendiri.

Bulan April
Wataknya:
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Pembosan
- Senang dipuji
- Agak boros walau pandai mencari uang
- Mempunyai otak yang cerdas namun tidak suka diperintah
- Tak pernah memilih dalam berteman

Bulan Mei
Wataknya:
- Pandai menguasai perasaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Punya selera tinggi dan senang kehidupan yang serbah wah.
- Senang menunda pekerjaan.
- Agak boros walau rejekinya bagus.
- Tidak suka basa-basi dan tidak senang dipuji.

Bulan Juni
Wataknya:
- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh
- Agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-iming hasil besar
- Selalu ceria walau hatinya sedang kesal.

Bulan Juli
Wataknya:
- Senang berkhayal
- Kalau sudah marah, kata-katanya tajam
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Senang dipuji
- Suka menolong pada sesama
- Pandai bicara dan berotak cerdas
- Agak pemalas

Bulan Agustus
Wataknya:
- Mempunyai perasaan yang peka/halus
- Cepat tersinggung
- Suka menghayal dan berpikiran yang muluk-muluk
- Tidak mudah terpengaruh
- Agak pemalas
- Kalau bekerja lebih menuruti kehendak hatinya sendiri.

Bulan September
Wataknya:
- Mudah tersinggung dan cepat naik darah
- Baik hati dan jujur
- Bisa menyimpan rahasia
- Suka berfoya-foya
- Pandai menyimpan uang namun tidak pelit
- Suka menolong sesama dan pandai mendidik anak

Bulan Oktober
Wataknya:
- Berjiwa besar dan mau mengalah
- Pandai bicara
- Cerdas dan baik hati
- Memiliki tekad yang kuat
- Tidak sabaran dan agak boros
- Pikirannya tidak tetap dan selalu berubah-ubah

Bulan November
Wataknya:
- Tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan
- Pandai mengerjakan setiap pekerjaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Agak pemalas dan suka menunda pekerjaan
- Banyak berpikir
- Agak pendendam dan tidak mudah memberi maaf pada orang yang bersalah
- Keras hati

Bulan Desember
Wataknya:
- Mudah menaruh rasa percaya pada orang lain
- Kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa
- Tidak sabaran
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Mudah terpengaruh
- Jujur dan baik hati
- Pemborosan dan suka memaksakan kehendak

Kamis, 29 September 2011

SECUIL UNGKAPAN JAWA

Beberapa Ungkapan Jawa :
“Ngelmu iku kalakone kanthi laku” (bila ingin pandai harus belajar). Ini berarti bahwa bila ingin pandai, seorang anak didik dalam keluarga harus belajar keras. Hal ini dapat disamakan dengan ungkapan “Jer basuki mawa beya” (keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan). 
“Nulodho laku utomo” (mencontoh perbuatan yang baik). Ini berarti semua anggota keluarga harus mencontoh pada perbuatan yang utama dan yang baik.
“Ngono ya ngono, ning aja ngono” (demikian ya demikian, tetapi jangan demikian). Ini berarti berbuat boleh, berbicara boleh juga, tetapi jangan sampai menyakiti hati dan perasaan orang lain. Atau dalam berbuat jangan melewati wewenangnya. Ungkapan ini untuk mengendalikan diri, jangan berbuat
melebihi wewenangnya dan jika berbicara jangan orang lain tersinggung. 
“Aja nggugu karepe dewe” (jangan berbuat sekehendak sendiri). Atau “Aja nuhoni benere dewe” (jangan merasa benar sendiri). Atau “Aja mburu menange dewe” (jangan mengejar/merasa menang sendiri). Ungkapan tersebut di atas sifatnya memperingatkan dalam keluarga atau lebih luas dalam masyarakat
agar jangan menganggap dirinya yang paling benar, dalam tingkah laku, kepandaian dan kebijakan pendapat dan lain sebagainya.
“Mikul dhuwur mendhem jero” (memikul tinggi menanam dalam). Artinya orang yang senantiasa bertanggungjawab kepada keluarga dengan membawa nama baik keluarga atau orang tua. Dengan menjunjung derajat orang tua si anak akan harum namanya.
“Kacang mangsa ninggal lanjaran” (kacang tidang mungkin meninggalkan jalur). Maksudnya, watak dan tingkah laku anak biasanya mirip dengan tingkah laku orang tua. Ini berarti bahwa orang tua harus yang baik kepada anak-anaknya agar anak-anaknya selalu merasa nyaman dalam kehidupan
keluarga.
“Kaya mimi lan mintuno” (seperti sepasang ikan mimi dan mintuna). Artinya kasih sayang ayah dan ibu, tidak bercerai-berai atau tidak dapat diceraikan dan selalu rukun. Kasih sayang ibu dan ayah, dapat digeser ke kasih sayang adik-kakak, orang tua-anak dan sebaliknya anak harus hormat kepada orangtua dan berbakti agar dalam keluarga tidak terjadi pertengkaran.
“Wong bodho dadi pangane wong pinter” (orang yang bodoh menjadi objek rejeki orang yang pinter). Ungkapan ini menggambarkan perubahan dalam idealisme dan cara pendidikan keluarga yang berlainan. Dalam keadaan sekarang generasi muda harus rajin belajar, menjadi orang yang pandai untu
kesuksesan hidupnya.

Sedulur Papat Limo Pancer


Ing Kekayon wayang purwa kang kaprahe kasebut Gunungan, ana kono gambar Macan, Bantheng, Kethek lan Manuk Merak. Kocape kuwi mujudake Sedulur Papat mungguhing manungsa. Kewan cacah papat mau nggambarake nafsu patang warna yaiku : Macan nggambarake nafsu Amarah, Bantheng nggambarake nafsu Supiyah, Kethek nggambarake nafsu Aluamah, lan Manuk Merak nggambarake nafsu Mutmainah
SEDULUR PAPAT LIMA PANCER Njupuk sumber saka Kitab Kidungan Purwajati seratane, diwiwiti saka tembang Dhandanggula kang cakepane mangkene:
Ana kidung ing kadang Marmati Amung tuwuh ing kuwasanira Nganakaken saciptane Kakang Kawah puniku Kang rumeksa ing awak mami Anekakake sedya Ing kuwasanipun Adhi Ari-Ari ingkang Memayungi laku kuwasanireki Angenakken pangarah Ponang Getih ing rahina wengi Ngrerewangi ulah kang kuwasa Andadekaken karsane Puser kuwasanipun Nguyu-uyu sabawa mami Nuruti ing panedha Kuwasanireku Jangkep kadang ingsun papat Kalimane wus dadi pancer sawiji Tunggal sawujud ingwang Ing tembang dhuwur iku disebutake yen ” Sedulur Papat ” iku Marmati, Kawah, Ari-Ari, lan Getih kang kaprahe diarani Rahsa. Kabeh kuwi mancer neng Puser (Udel) yaiku mancer ing Bayi.
Cethane mancer marang uwonge kuwi. Geneya kok disebut Marmati, kakang Kawah, Adhi Ari-Ari lan Rahsa kuwi? Marmati iku tegese Samar Mati ! lire yen wong wadon pas nggarbini ( hamil ) iku sadina-dina pikirane uwas Samar Mati. Rasa uwas kawatir pralaya anane dhisik dhewe sadurunge metune Kawah, Ari-Ari lan Rahsa kuwi mau, mulane Rasa Samar Mati iku banjur dianggep minangka Sadulur Tuwa. Wong nggarbini yen pas babaran kae, kang dhisik dhewe iku metune Banyu Kawah sak durunge laire bayi, mula Kawah banjur dianggep Sadulur Tuwa kang lumrahe diarani Kakang Kawah. Yen Kawah wis mancal medhal, banjur disusul laire bayi, sakwise kuwi banjur disusul wetune Ari-Ari. Sarehne Ari-Ari iku metune sakwise bayi lair, mulane Ari-Ari iku diarani Sedulur Enom lan kasebut Adhi Ari-Ari Lamun ana wong babaran tartamtu ngetokake Rah ( Getih ) sapirang-pirang. Wetune Rah (Rahsa) iki uga ing wektu akhir, mula Rahsa iku uga dianggep Sedulur Enom. Puser (Tali Plasenta) iku umume PUPAK yen bayi wis umur pitung dina. Puser kang copot saka udel kuwi uga dianggep Sedulure bayi. Iki dianggep Pancer pusate Sedulur Papat. Mula banjur tuwuh unen-unen ” SEDULUR PAPAT LIMA PANCER ” Ing Kekayon wayang purwa kang kaprahe kasebut Gunungan, ana kono gambar Macan, Bantheng, Kethek lan Manuk Merak. Kocape kuwi mujudake Sedulur Papat mungguhing manungsa.
Kewan cacah papat mau nggambarake nafsu patang warna yaiku : Macan nggambarake nafsu Amarah, Bantheng nggambarake nafsu Supiyah, Kethek nggambarake nafsu Aluamah, lan Manuk Merak nggambarake nafsu Mutmainah kang kabeh mau bisa dibabarake kaya ukara ing ngisor iki: Amarah : Yen manungsa ngetutake amarah iku tartamtu tansaya bengkerengan lan padudon wae, bisa-bisa manungsa koncatan kasabaran ,kamangka sabar iku mujudake alat kanggo nyaketake dhiri marang Allah SWT. Supiyah / Kaendahan : Manungsa kuwi umume seneng marang kang sarwa endah yaiku wanita (asmara). Mula manungsa kang kabulet nafsu asmara digambarake bisa ngobong jagad. Aluamah / Srakah : Manungsa kuwi umume padha nduweni rasa srakah lan aluamah, mula kuwi yen ora dikendaleni, manungsa kepengine bisa urip nganti pitung turunan. Mutmainah / Kautaman : Senajan kuwi kautaman utawa kabecikan, nanging yen ngluwihi wates ya tetep ora becik.
Contone; menehi duwit marang wong kang kekurangan kuwi becik, nanging yen kabeh duwene duwit diwenehake satemah uripe dewe rusak, iku cetha yen ora apik. Mula kuwi, sedulur papat iku kudu direksa lan diatur supaya aja nganti ngelantur. Manungsa diuji aja nganti kalah karo sedulur papat kasebut, kapara kudu menang, lire kudu bisa ngatasi krodhane sedulur papat. Yen manungsa dikalahake dening sedulur papat iki, ateges jagade bubrah. Ing kene dununge pancer kudu bisa dadi paugeran lan dadi pathokan. Bener orane, nyumanggakake